Rabu, 06 Februari 2013

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.I DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIABETES MELITUS DIRUANGAN CENDRAWASIH RSU ANUTAPURA PALU


A.    PENGKAJIAN
I.                   Biodata
1.      Identitas klien
Nama                     : Tn I
Jenis kelamin         : Laki-laki
Umur                     : 58 tahun
Agama                   : Islam
Suku/bangsa          : Kaili/Indonesia
Pendidikan              : SMA
Pekerjaan               : Pensiunan
Alamat                  : Tinggede selatan

Dalam BAB ini penulis akan menguraikan perbedaan antara teori dan praktek yang ditemukan selama melaksanakan asuhan keperawatan kepada Tn. I dengan diabetes mellitus di ruangan cendrawasih rumah sakit umum Anutapura Palu. Untuk mempermudah pembahasan dari kesenjangan, maka penulis membahas berdasarkan pendekatan proses keperawatan yang dimulai dari pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

A.     Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan yang sangat penting dalam menganalisis suatu permasalahan klien sehingga nantinya dapat dirumuskan kedalam diagnosa keperawatan. Dalam melakukan pengkajian kami menggunakan format pengkajian secara menyeluruh dengan melakukan pemeriksaan secara head to toe atau pemeriksaan dari kepala samapi kaki.
Berdasarkan hasil pengkajian penulis dapatkan pada Tn.I adalah Klien mengeluh nyeri pada perut sebelah kiri, Klien mengatakan kurang nafsu makan, Klien mengatakan badannya terasa lemah, Klien mengatakan kebutuhannya di bantu keluarga, Klien mengeluh susah tidur, Klien mengatakan gatal-gatal pada kulit, Klien mengatakan cepat capek, Klien mengatakan berat badannya menurun, Klien mengatakan jika makan klien merasa muntah, Klien mengatakan mudah terbangun saat tidur, Klien mengatakan belum pernah mandi selama berada di rumah sakit, Klien mengatakan tidak mampu berjalan sendiri ke kamar mandi, Klien bertanya Tanya tentang penyakitnya, Klien mengatakan bahwa saudara perempuannya ada yang menderita penyakit yang sama seperti yang klien alami., Perut bagian kiri Nampak bengkak, Porsi makan tidak dihabiskan, Klien Nampak muntah, Keadaan umum lemah, Nampak terlihat istri klien membantu menarik badan untuk bangun, Terdapat pembesaran kelenjar tyroid, Ekstremitas bawah sebelah kiri Nampak oedema, Pola tidur tidak menentu, Klien sering terbangun ( tidur ± 5 jam / hari ), Konjugtiva anemis, Pemeriksaan Laboratorium HB 6.8 gr %, Pemeriksaan Laboratorium GDS 234 mg /dl, Tekstur kulit kasar, Kulit Nampak kering, Turgor kulit tidak elastic, Klien selalu bertanya-tanya tentang penyakitnya, Rambut Nampak kotor, Kebersihan hidung kurang bersih, Keadaan mulut dan gigi kurang bersih, Kuku Nampak panjang dan kotor, Warna kulit keseluruhan agak pucat, Ekspresi wajah Nampak binggung, Nyeri tekan pada perut sebelah kiri, Tanda – tanda vital : Tekanan darah  : 170 / 90 mmHg, Nadi : 82 kali / menit, Suhu : 36.80C, Respirasi        : 22 kali / menit.
Sedangkan pada teori diabetes mellitus diperoleh data meliputi :
1.      Aktivitas/istirahat
Lemah, letih, sulit bergerak/berjalan, kram otot, tonus otot menurun, gangguan tidur/isitrahat, Takikardi dan takipnea pada saat istirahat atau dengan aktivitas, letargi/disorientasi, koma, penurunan kekuatan otot.



2.      Sirkulasi
Kesemutan ekstremitas, ulkus pada kaki yang penyembuhannya lama, kebas, perubahan tekanan darah, Distrimia, kulit panas dan kemerahan, bola mata cekung
3.      Integritas ego
Stress, bergantung pada orang lain, masalah financial yang berhubungan dengan kondisi, Ansietas, peka rangsangan
4.      Eliminasi
Perubahan pola berkemih (poliuria), nokturia, rasa nyeri/terbakar, kulitan berkemih (infeksi)
5.      Makanan/cairan
Hilangnya nafsu makan, mual/muntah, tidak mengikuti diet, peningkatan masukan glukosa / karbohidrat, penurunan berat badan lebih dari periode selama hari / peminggu, haus, penggunaan diuretic (tiazid), Kulit kering/bersisik, kekakuan/distensi abdomen, muntah, pembesaran kelenjar tyroid (peningkatan kebutuhan metabolic dengan peningkatan gula darah), bau ketonisis/manis, bau buah (nafas acetone).
6.      Neuro sensori
Pusing, sakit kepala, kesemutan, porestesia, gangguan penglihatan, penggunaan diuretic (tiazid), Demam, mengantuk, stupor/koma (tahap lanjut), gangguan memori (baru, masa lalu), refleks tendon dalam (DTD) menurun.
7.      Nyeri/ketidaknyamanan
Abdomen yang tegang/nyeri (sedang/berat), Wajah meringis dengan palpasi, tampak berhati-hati
8.      Keamanan
Kulit kering, gatal, ulkus kulit, demam, diaphoresis, kulit rusak, lesi/ulserasi, menurunnya kekuatan umum/rentang gerak, parestesia/paralysis otot termasuk otot-otot pernapasan (jika kalium menurun)
Dengan demikian pada praktek dan teori terdapat beberapa kesenjangan data dalam pengkajian. Adapun kesenjangan antara data yang ada di teori tetapi tidak ada pada praktek yaitu sebagai berikut :
1.      Sirkulasi
Tidak terdapat gejala kesemutan ekstremitas dan ulkus pada kaki yang penyembuhannya lama karena pada saat penulis melakukan pengkajian tidak ditemukan luka pada klien.
2.      Eliminasi
Tidak terdapat gejala perubahan pola berkemih (poliuria) karena klien telah diberikan pengobatan insulin sehingga gula darah sewaktu klien telah mengalami penurunan dengan demikian data poliuria sudah tidak ditemukan lagi pada saat pengkajian, karena diketahui bahwa mekanisme poliuria berkaitan erat dengan tingginya glukosa darah.


3.      Neuro sensori
Tidak terdapat gejala pusing dan sakit kepala pada saat penulis melakukan pengkajian karena klien tidak mengalami hipoglikemia yang dapat memicu terjadinya sakit kepala.
Sedangkan pada praktek penulis mendapatkan data yang tidak terdapat pada teori yaitu :
1.      Ekstremitas bawah sebelah kanan odema, pada saat melakukan pengkajian didapatkan ekstremitas bawah sebelah kanan odema sedangkan pada teori tidak terdapat data ini, hal ini disebabkan karena terjadinya penurunan fungsi ginjal sehingga terjadi retensi Natrium dan air yang menyebabkan odema pada ekstremitas sebelah kanan.
2.      Konjungtiva anemis, pada saat melakukan pengkajian didapatkan konjungtiva anemis sedangkan pada teori tidak terdapat data ini, hal ini disebabkan karena  sudah berlangsung lama klien Tn I mengalami kesulitan untuk tidur sehingga terjadi penurunan Hemoglobin yang dapat menyebabkan konjugtiva anemis.
3.      Kurang kebersihan diri, pada saat pengkajian di dapatkan kurang kebersihan diri sedangkan pada teori tidak terdapat data ini, hal ini disebabkan karena pada klien Tn.I ini terjadi kelemahan yang dialami sehingga terjadi ketidakmampuan untuk secara mandiri membersihkan diri yang menyebabkan kurang kebersihan diri.
4.      Bertanya-tanya tentang penyakitnya, pada saat melakukan pengkajian di dapatkan klien Tn.I betanya-tanya tentang kondisi dan kebutuhan pengobatan sedangkan pada teori tidak terdapat data ini hal ini dikarenakan kurangnya sumber informasi yang diterima oleh klien sehingga klien mengalami kurang pengetahuan tentang kondisi dan kebutuhan terhadap penyakitnya yang menyebabkan klien Tn.I bertanya-tanya tentang penyakitnya.
       

Tidak ada komentar: