A.
PENGKAJIAN
I.
Biodata
1. Identitas
klien
Nama : Tn I
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 58 tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Kaili/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pensiunan
Alamat : Tinggede selatan
Dalam
BAB ini penulis akan menguraikan perbedaan antara teori dan praktek yang
ditemukan selama melaksanakan asuhan keperawatan kepada Tn. I dengan diabetes
mellitus di ruangan cendrawasih rumah sakit umum Anutapura Palu. Untuk mempermudah
pembahasan dari kesenjangan, maka penulis membahas berdasarkan pendekatan
proses keperawatan yang dimulai dari pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi.
A.
Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dari
proses keperawatan yang sangat penting dalam menganalisis suatu permasalahan
klien sehingga nantinya dapat dirumuskan kedalam diagnosa keperawatan. Dalam
melakukan pengkajian kami menggunakan format pengkajian secara menyeluruh
dengan melakukan pemeriksaan secara head to toe atau pemeriksaan dari kepala
samapi kaki.
Berdasarkan hasil pengkajian penulis
dapatkan pada Tn.I adalah Klien mengeluh nyeri pada perut sebelah kiri, Klien
mengatakan kurang nafsu makan, Klien mengatakan badannya terasa lemah, Klien
mengatakan kebutuhannya di bantu keluarga, Klien mengeluh susah tidur, Klien
mengatakan gatal-gatal pada kulit, Klien mengatakan cepat capek, Klien
mengatakan berat badannya menurun, Klien mengatakan jika makan klien merasa
muntah, Klien mengatakan mudah terbangun saat tidur, Klien mengatakan belum
pernah mandi selama berada di rumah sakit, Klien mengatakan tidak mampu
berjalan sendiri ke kamar mandi, Klien bertanya Tanya tentang penyakitnya, Klien
mengatakan bahwa saudara perempuannya ada yang menderita penyakit yang sama
seperti yang klien alami., Perut bagian kiri Nampak bengkak, Porsi makan tidak
dihabiskan, Klien Nampak muntah, Keadaan umum lemah, Nampak terlihat istri
klien membantu menarik badan untuk bangun, Terdapat pembesaran kelenjar tyroid,
Ekstremitas bawah sebelah kiri Nampak oedema, Pola tidur tidak menentu, Klien
sering terbangun ( tidur ± 5 jam / hari ), Konjugtiva anemis, Pemeriksaan
Laboratorium HB 6.8 gr %, Pemeriksaan Laboratorium GDS 234 mg /dl, Tekstur
kulit kasar, Kulit Nampak kering, Turgor kulit tidak elastic, Klien selalu
bertanya-tanya tentang penyakitnya, Rambut Nampak kotor, Kebersihan hidung
kurang bersih, Keadaan mulut dan gigi kurang bersih, Kuku Nampak panjang dan
kotor, Warna kulit keseluruhan agak pucat, Ekspresi wajah Nampak binggung, Nyeri
tekan pada perut sebelah kiri, Tanda – tanda vital : Tekanan darah : 170 / 90 mmHg, Nadi : 82 kali / menit, Suhu :
36.80C, Respirasi : 22
kali / menit.
Sedangkan pada teori diabetes mellitus
diperoleh data meliputi :
1. Aktivitas/istirahat
Lemah, letih, sulit bergerak/berjalan,
kram otot, tonus otot menurun, gangguan tidur/isitrahat, Takikardi dan takipnea
pada saat istirahat atau dengan aktivitas, letargi/disorientasi, koma,
penurunan kekuatan otot.
2. Sirkulasi
Kesemutan
ekstremitas, ulkus pada kaki yang penyembuhannya lama, kebas, perubahan tekanan
darah, Distrimia, kulit panas dan kemerahan, bola mata cekung
3. Integritas
ego
Stress, bergantung pada orang lain,
masalah financial yang berhubungan dengan kondisi, Ansietas, peka rangsangan
4. Eliminasi
Perubahan pola berkemih (poliuria),
nokturia, rasa nyeri/terbakar, kulitan berkemih (infeksi)
5. Makanan/cairan
Hilangnya nafsu makan, mual/muntah,
tidak mengikuti diet, peningkatan masukan glukosa / karbohidrat, penurunan
berat badan lebih dari periode selama hari / peminggu, haus, penggunaan
diuretic (tiazid), Kulit kering/bersisik, kekakuan/distensi abdomen, muntah,
pembesaran kelenjar tyroid (peningkatan kebutuhan metabolic dengan peningkatan
gula darah), bau ketonisis/manis, bau buah (nafas acetone).
6. Neuro
sensori
Pusing, sakit kepala, kesemutan,
porestesia, gangguan penglihatan, penggunaan diuretic (tiazid), Demam,
mengantuk, stupor/koma (tahap lanjut), gangguan memori (baru, masa lalu),
refleks tendon dalam (DTD) menurun.
7. Nyeri/ketidaknyamanan
Abdomen yang tegang/nyeri (sedang/berat),
Wajah meringis dengan palpasi, tampak berhati-hati
8. Keamanan
Kulit kering, gatal, ulkus kulit, demam,
diaphoresis, kulit rusak, lesi/ulserasi, menurunnya kekuatan umum/rentang
gerak, parestesia/paralysis otot termasuk otot-otot pernapasan (jika kalium
menurun)
Dengan demikian pada praktek dan teori
terdapat beberapa kesenjangan data dalam pengkajian. Adapun kesenjangan antara
data yang ada di teori tetapi tidak ada pada praktek yaitu sebagai berikut :
1. Sirkulasi
Tidak terdapat gejala kesemutan
ekstremitas dan ulkus pada kaki yang penyembuhannya lama karena pada saat
penulis melakukan pengkajian tidak ditemukan luka pada klien.
2. Eliminasi
Tidak terdapat gejala perubahan pola
berkemih (poliuria) karena klien telah diberikan pengobatan insulin sehingga
gula darah sewaktu klien telah mengalami penurunan dengan demikian data
poliuria sudah tidak ditemukan lagi pada saat pengkajian, karena diketahui
bahwa mekanisme poliuria berkaitan erat dengan tingginya glukosa darah.
3. Neuro
sensori
Tidak terdapat gejala pusing dan sakit kepala pada
saat penulis melakukan pengkajian karena klien tidak mengalami hipoglikemia
yang dapat memicu terjadinya sakit kepala.
Sedangkan pada praktek
penulis mendapatkan data yang tidak terdapat pada teori yaitu :
1. Ekstremitas
bawah sebelah kanan odema, pada saat melakukan pengkajian didapatkan
ekstremitas bawah sebelah kanan odema sedangkan pada teori tidak terdapat data
ini, hal ini disebabkan karena terjadinya penurunan fungsi ginjal sehingga
terjadi retensi Natrium dan air yang menyebabkan odema pada ekstremitas sebelah
kanan.
2. Konjungtiva
anemis, pada saat melakukan pengkajian didapatkan konjungtiva anemis sedangkan
pada teori tidak terdapat data ini, hal ini disebabkan karena sudah berlangsung lama klien Tn I mengalami
kesulitan untuk tidur sehingga terjadi penurunan Hemoglobin yang dapat
menyebabkan konjugtiva anemis.
3. Kurang
kebersihan diri, pada saat pengkajian di dapatkan kurang kebersihan diri sedangkan
pada teori tidak terdapat data ini, hal ini disebabkan karena pada klien Tn.I
ini terjadi kelemahan yang dialami sehingga terjadi ketidakmampuan untuk secara
mandiri membersihkan diri yang menyebabkan kurang kebersihan diri.
4. Bertanya-tanya
tentang penyakitnya, pada saat melakukan pengkajian di dapatkan klien Tn.I
betanya-tanya tentang kondisi dan kebutuhan pengobatan sedangkan pada teori
tidak terdapat data ini hal ini dikarenakan kurangnya sumber informasi yang
diterima oleh klien sehingga klien mengalami kurang pengetahuan tentang kondisi
dan kebutuhan terhadap penyakitnya yang menyebabkan klien Tn.I bertanya-tanya
tentang penyakitnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar