Sabtu, 18 Januari 2014

Teori Akomodasi pada HUKUM KOPPEL



Jelaskan tentang Teori Akomodasi mengapa sebagian besar kelahiran janin lebih banyak pada presentasi letak kepala?

                 Hampir 96% janin berada dalam uterus dengan presentasi kepala dan pada presentasi kepala ini ditemukan ± 58% ubun – ubun kecil terletak di kiri depan, ± 23% di kanan depan, ± 11% di kanan belakang, dan ± 8% di kiri belakang oleh kolon sigmoid dan rectum.
                 Sebagian besar kelahiran janin lebih banyak pada presentasi letak kepala mungkin disebabkan karena kepala relatif lebih
besar dan lebih berat. Mungkin pula bentuk uterus sedemikian rupa, sehingga volume bokong dan ekstremitas yang lebih besar berada di atas, di ruangan yang lebih luas, sedangkan kepala berada di bawah, diruang yang lebih sempit. Ini dikenal sebagai teori akomodasi.
                 His merupakan salah satu kekuatan pada ibu yang dapat menyebabkan serviks membuka dan mendorong janin kebawah. Pada presentasi kepala, karena his yang kuat, teratur dan sering, maka kepala janin turun memasuki pintu atas panggul (engagement).
                  
Karena menyesuaikan diri dengan jalan lahir, dengan fleksi kepala janin memasuki ruang panggul dengan ukuran yang paling kecil, yakni dengan diameter suboksipito bregmatikus yang berukuran 9,5cm dan dengan sirkumferensia suboksipitobregmatikus dengan ukuran 32 cm. Bila his sudah cukup kuat, kepala akan turun dan mulai masuk ke dalam rongga panggul. Masuknya kepala melintasi pintu atas panggul dapat dalam keadaan:
1.       Sinklitismus
ialah bila arah sumbu kepala janin tegak lurus dengan bidang pintu atas panggul.

2.     Asinklitismus
yaitu arah sumbu kepala janin miring dengan bidang pintu atas panggul.
a.      Asinklitismus anterior
menurut Naegele ialah apabila arah sutura sagitalis mendekati promontorium atau OS parietal depan lebih rendah dari OS parietal belakang.




b.     Asinklitismus posterior
menurut Litzman ialah apabila arah sutura sagitalis mendekati simpysis atau OS parietal belakang lebih rendah dari OS parietal depan.












Keadaan Asinklitismus anterior lebih menguntungkan daripada mekanisme turunnya kepala dengan asinklitismus posterior karena ruangan pelvis di daerah posterior lebih luas dibandingkan dengan ruangan pelvis di daerah anterior. Asinklitismus penting apabila daya akomodasi panggul agak terbatas.
Akibat sumbu kepala janin yang eksentrik atau tidak simetris, dengan sumbu lebih mendekati suboksiput, maka tahanan oleh jaringan di bawahnya terhadap kepala yang akan menurun, menyebabkan kepala mengadakan fleksi didalam rongga panggul menurut hukum koppel: a kali b=c kali d. Pergeseran di titik B lebih besar dari titik A.
 
        Putaran paksi dalam ini ialah gerakan kembali sebelum putaran paksi luar terjadi, setelah Putar paksi dalam dan kepala berada di dasar panggul terjadilah extensi atau defleksi kepala. Kemudian sub occiput tertahan pada tepi bawah simpysis sebagai Hipomoklion(sumbu putar), maka pada tepi bawah perinium lahirlah berturut-turut ubun-ubun besar, dahi, mata, hidung, mulut dan dagu dengan gerakan extensi.


Setelah kepala lahir, maka kepala akan memutar kembali ke arah punggung anak, hal ini di sebut Putar paksi Luar. Bahu melintasi pintu atas panggul dalam keadaan miring menyesuaikan diameter anterior posterior pintu bawah panggul. Selanjutnya dilahirkan bahu depan terlebih dahulu sebagai hipomoklion untuk melahirkan bahu belakang, kemudian elevasi ke atas untuk melahirkan bahu belakang. Setelah itu dilahirkan trokanter depan terlebih dahulu, baru kemudian trokanter belakang dan bayi lahir seluruhnya.

 





Tidak ada komentar: