Senin, 02 September 2013

ASKEP HIPEREMIS GRAVIDARUM


BAB I
PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang
Angka kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) adalah salah satu indikator penting untuk mengukur status kesehatan masyarakat. Angka kematian Ibu ( AKI ) di indonesia 228 per 100.000 kelahiran hidup Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2010. Hal ini merupakan salah satu masalah nasional yang belum dan sulit teratasi, angka tersebut cukup tinggi dibandingkan target AKI yang harus dicapai pada tahun 2015 yaitu per 125 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab langsung berkaitan dengan kematian ibu adalah komplikasi pada kehamilan, persalinan dan nifas yang tidak tertangani dengan  baik dan tepat waktu. Dari hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga  (SKRT 2009) diketahui bahwa komplikasi penyebab kematian ibu yang terbanyak adalah perdarahan hipertensi dalam kehamilan (eklampsi), infeksi partus lama dan komplikasi keguguran.


Kematian maternal adalah kematian wanita sewaktu hamil melahirkan atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan tidak tergantung dari lama dan lokasi kehamilan disebabkan oleh apapun yang berhubungan dengan kehamilan atau penanganannya tetapi tidak secara kebetulan atau oleh penyebab lainnya.

Berdasarkan definisi ini kematian maternal dapat digolongkan pada kematian obstetrik langsung (direct obstetric death), kematian obstetrik tidak langsung (inderect obstetric death), kematian yang terjadi bersamaan tetapi tidak berhubungan dengan kehamilan dan persalinan misalnya kecelakaan. Kematian obstetrik langsung disebabkan oleh komplikasi kehamilan, persalinan, nifas atau penanganannya. Di negara-negara sedang berkembang sebagian besar penyebab ini adalah pendarahan, infeksi dan abortus. Kematian tidak langsung disebabkan oleh penyakit atau komplikasi lain yang sudah ada sebelum kehamilan atau persalinan, misalnya hipertensi, penyakit jantung, diabetes, hepatitis, anemia, malaria, dan lain-lain termasuk hiperemesis gravidarum.
Usaha yang dilakukan oleh pemerintah untuk menurunkan angka kematian ibu di Indonesia adalah salahsatunya dengan memberikan pengawasan pada ibu hamil sacara teratur. Gangguan yang sering kita jumpai pada kehamilan adalah mual dan muntah dalam 16 minggu pertama, kurang lebih 66% wanita hamil trimester pertama mengalami mual mual dan 34% mengalami mual di sertai muntah, dan jika wanita hamil memuntahkan segala apa yang dimakan dan di minum hingga berat badannya sangat turun,turgor kulit berkurang, diuresis berkurang dan timbul asetonuri.
Hiperemesis Gravidarum adalah kondisi ketika muntah terjadi sangat hebat dan dapat mengarah pada kekurangan cairan tubuh dan kehilangan berat badan.  Mual (nausea) dan Muntah (Vomitus) adalah hal yang normal dan sering ditemukan dalam kehamilan terutama pada trimester pertama tetapi akan berubah tidak normal apabila mual dan muntah ini terjadi terus menerus dan mengganggu keseimbangan gizi, cairan dan elektrolit tubuh.
Hiperemesis Gravidarum yang merupakan komplikasi mual muntah pada kehamilan merupakan salah satu penyebab kematian ibu. Mual dan muntah bila terjadi terus menerus dapat menyebabakan dehidrasi dan jika dehidrasi tidak mendapatkan penanganan yang baik maka akan membahayakan nyawa ibu dan bayi. Hiperemesis Gravidarum dapat disebabkan pula karena kurangnya asupan gizi untuk wanita hamil karena segala yang dimakan dan diminum dimuntahkan semua sehingga dapat menyebabkan anemia, dari anemia dapat menyebabkan perdarahan kemudian syok dan keadaan yang lebih buruk adalah kematian pada ibu.
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti, perubahan-perubahan anatomik pada anak, jantung, hati dan susunan saraf disebabkan oleh kekurangan vitamin. Beberapa faktor predisposisi yang sering terjadi pada primigravida, mola hidatidosa, diabetes dan kehamilan ganda akibat peningkatan kadar HCG, faktor organik karena masuknya villi khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik, faktor psikologis keretakan rumah tangga, kehilangan pekerjaan, rasa takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut memikul tanggung jawab dan faktor endoktrin lainnya. Gejala yang sering terjadi pada 60% - 80% primigravida dan 40% - 60% multigravida. Mual biasanya terjadi pagi hari. Rasa mual biasanya dimulai pada minggu-minggu pertama kehamilan dan berakhir pada bulan keempat, namun sekitar 12% ibu hamil masih mengalaminya hingga 9 bulan. Dalam situasi seperti ini dibutuhkan bantuan perawat dan bidan.
Bidan adalah salah satu tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan obstetri, salah satunya dengan melakukan pelayanan pemeriksaan ibu hamil untuk mengetahui keadaan ibu dan janin secara berkala yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap kelainan yang ditemukan dengan tujuan agar ibu hamil dapat melewati masa kehamilan, persalinan dan nifas dengan baik dan selamat serta melahirkan bayi yang sehat. Dalam melakukan pelayanan Ante Natal Care (ANC) hendaknya selalu memberikan penjelasan dan motivasi mengenai yang dirasakan ibu hamil termasuk didalamnya hiperemesis gravidarum, karena masih banyak ibu hamil yang tidak mengetahui cara mengatasi mual dan muntah yang dialaminya, maka dengan ini Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) akan mengalami penurunan karena derajat kesehatan suatu bangsa ditentukan oleh derajat kesehatan ibu dan anak.
Di RSU Anutapura Palu yang dalam hal ini dijadikan sebagai tempat pelaksanaan studi kasus, ditemukan jumlah penderita hiperemesis gravidarum pada tahun 2010 sebanyak 516 orang, tahun 2011 sebanyak 956 orang, dan tahun 2012 sampai bulan juli 55 orang (Medical Record RSU Anutapura Palu 2012). Melihat jumlah penderita yang masih cukup banyak tersebut serta peran perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan, penulis tertarik untuk melaksanakan studi kasus pada pasien dengan penyakit hiperemesis gravidarum di RSU Anutapura Palu.



B.     Rumusan Masalah
         Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumuskan masalah “bagaimana penatalaksanaan asuhan keperawatan pada Ny. M dengan diagnosa medis Hiperemesis Gravidarum di ruangan Kasuari RSU Anutapura Palu?”
C.     Tujuan Penulisan
1.      Tujuan Umum
       Mampu melakukan asuhan keperawatan pada Ny. M dengan diagnosa medis Hiperemesis Gravidarum di ruangan Kasuari RSU Anutapura Palu.
2.      Tujuan Khusus
a.       Mampu melakukan pengkajian pada pada Ny. M dengan diagnosa medis Hiperemesis Gravidarum di ruangan Kaswari.
b.      Mampu merumuskan diagnosa pada pada Ny. M dengan diagnosa medis Hiperemesis Gravidarum di ruangan Kasuari.
c.       Mampu menyusun rencana tindakan keperawatan (intervensi) pada pada Ny. M dengan diagnosa medis Hiperemesis Gravidarum di ruangan Kaswari.
d.      Mampu melakukan tindakan keperawatan (implementasi) pada pada Ny. M dengan diagnosa Hiperemesis Gravidarum di ruangan Kaswari.
e.       Mampu melakukan evaluasi pada pada Ny. M dengan diagnosa medis Hiperemesis Gravidarum di ruangan Kasuari.

Tidak ada komentar: